Yakin nih kuliah?
Yakin nih kerja? Apalagi yakin nih nyata?
Kayaknya KKN
lebih pas disebut Kisah Kasih Nyata deh. Kok bisa sih? Soalnya memang KKN itu
wadahnya saling berbagi kasih antar satu dengan yang lain. Godo, tempat dimana
kita memadu kasih. Let’s check it out!
Awal pembagian
kelompok KKN itu kurang lebih bulan Desember 2014. Dimana pada saat itu FKM
masih hectic dengan laporan PBL 2. Iya PBL 2, yang luar biasa itu. Maka dari
itu saya selaku anak FKM tidak ada antusiasnya sedikit pun untuk ikut KKN.
Tolong skip saja lah kalau bisa. Tapi jelas nggak bisa, mau ngga mau dan cepat
atau lambat KKN HARUS dijalani.
Akhirnya
hari pembekalan pertama KKN pertama tiba, kebetulan saya kebagian di Kecamatan
Winong, Kabupaten Pati. Mahasiswa yang ada di Kecamatan Winong ini kurang lebih
berjumlah 107 orang, 1/3 dari 107 adalah anak FKM, serta kurang lebih 90% saya
kenal dengan dengan anak FKM yang ada di kecamatan Winong. Baiklah, ini PBL 3
namanya bukan KKN. Setelah pembekalan berakhir, nama kelompok satu desa
akhirnya dibacakan juga. Sama sekali tidak berharap apapun. Sungguh. Desa Godo,
itu nama desa saya. Terdapat dua anak FKM dalam satu kelompok dan sudah saya
kenal, lalu desa Godo merupakan desa yang paling ndeso katanya. Baiklah. Itu
yang saya ingat.
Waktunya kumpul
kelompok untuk pertama kali.
Tik tok tik
tok……. Jam dinding pun tertawa melihat ku hanya diam dan membisu…….
Maklum, baru
ketemu dan baru kenal rasanya canggung banget. Untung ada dua anak FKM yang
udah saya kenal dulu yaitu Binti dan Riza. Pertama liat kelompokku, udah
ngerasa tenang karena ternyata jumlah cowo ada 5 dan cewe ada 4. Seenggaknya
mereka bisa melindungi kita di Desa Godo yang katanya ndeso. Biasa, awal penentuan jabatan di desa dulu nih, dan
alhasil saya mendapat kedudukan sebagai bendahara desa (bendes). Horeeeeeee…….!
Lalu ada koordinator desa yang diduduki Yohanes (Jo), sekretaris desa ada Dora,
dan sisanya saya lupa apa kedudukannya. Hari pertama grup media social dibuat,
pendekatan lewat media social dimulai.
Hari kedua
pembekalan ada kumpul kelompok lagi, dan membahas masalah survey pertama, kedua
dan selanjutnya. Intinya saya tidak bisa ikut semua survey yang ada. Sempet
kesel sama kelompokku, kalau di grup lagi bahas masalah LRK pasti sepi. Lempar
sana lempar sini. Cukup sering juga ngechat digrup tapi krik krik krik….
Sebelum KKN
dimulai, kelompokku memutuskan untuk membersihkan posko yang akan kita tempati
yang katanya udah lama banget ngga pernah ditempati. Sesampainya di sana
ternyata benar, rumah itu udah usang, berdebu dan yah begitulah but not bad.
Saatnya kita beres-beres dan pendekatan secara nyata dimulai. Hari pertama
kumpul meski tanpa satu orang, udah mulai kerasa ternyata anak kelompokku
seru-seru ya. Semangat KKN mulai timbul.
Setelah KKN
dimulai dan mulai berjalannya waktu, ternyata benar temen-temen sekelompokku
asik parah. Mereka itu
loveable banget. Makin hari makin dekat. Meskipun posko cowo cewe dipisah saat
tidur malem. Kita tetep kentel abis. Biar lebih akrab saya akan kenalkan
anggota Godo satu persatu
Yang pertama ada
Yohanes Oktaviaris Pangihutan Simbolon biasa dipanggil Jo atau lebih akrab
dipanggil Bang Jo. Dia ini dari Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Jurusan
Kelautan. Ya you know kelautan pasti manly banget. Ternyata bener, Jo emang
laki banget makannya kedudukan dia sebagai kordes. Jo itu keturunan batak yang
udah di bogorinisasi. Ngomong bataknya oke, jago ngelobby, sosok pemimpin
banget. Selama jadi anggota Godo kita merasa punya pemimpin yang benar-benar
pemimpin. Satu lagi yang paling khas, dia punya seribu macam kosak kata hanya
dia yang mengerti. Mungkin
masa kecilnya pernah dikasih makan kamus kali ya -_- hahahaha
Kedua ada
Yuwananda Perwira Hutama biasa dipanggil Nanda atau ndut. Sebenernya kalau aku
bilang dia bukan gendut cuma montok hahaha. Dia dari Fakultas Perikanan dan
Ilmu Kelautan Jurusan Perikanan prodi Manajemen Sumberdaya Perairan, jabatan dia sebagai wakordes alias wakil koordinator
desa. Sebagai wakordes dia bagus di teknis tapi kurang di konsep. Emang sih
kalau liat dia itu sepertinya based on experience or based on facts not based
on theory makannya dia orangnya aksi banget, bukan sekedar kata-kata. Dia
paling suka banget makan, tidur, mandi, nyuci. Sosok yang prosedural bukan yang
kondisional, semua serba terjadwal. Kalau bisa dibilang dia itu bapakable
banget deh. Yang paling khas dari dia itu koplak banget, hidupnya penuh
dagelan. Entahlah… apa yang dia pikirkan kadang kami juga nggak ngerti -_-
hahaha. Tapi, dia yang paling dirindukan kalau udah pulang ke Demak, karena
ngga ada dia ngga rame.
Ketiga ada
Muhammad Idu Zaman Sukuti biasa dipanggil Izi. Izi dari Fakultas Teknik Jurusan
Teknik Sipil. Kedudukan di desa ngga ada, tapi dia punya kedudukan yang lebih
tinggi yaitu sebagai wakorcam alias wakil koordinator kecamatan. Izi itu
orangnya perhatian bangeeeeet, tulus bangeeeeet, mau cewe mau cowo semuanya
diperhatiin. Hati ini hati malaikat. Tatapan matanya tajem bangeeeet, bisa
bikin orang melting. Banyak hal yang bisa bikin melting gara-gara dia seperti
nyanyi sambil gitaran, baca Al-quran, apalagi pas lagi ngimami sholat.
Haduuuuuh angkat tangan zi. Hahahaa jangan geer ya. Semua yang ada dipikiran
dia kayaknya berubah menjadi hal yang positif. Iya dia selalu berpikir positif
dan dewasa. Ngga heran dia punya banyak penggemar di Winong.
Lalu ada Natanael
Benino Tampubolon biasa dipanggil Ben. Dia dari Fakultas Teknik Jurusan Teknik
Elektro. Gantengnya Winong nih. Pertama liat dia emang paling ganteng diantara
yang lain, kalau ada Ben Cup saya mau ikut paling depan deh :p hehehehe. Sesuai
jurusannya di elektro, Ben memang jago masalah komputer dan internet. Tapi
sayangnya, hanya dia cowo yang ngga boleh bawa motor dan bolehnya bawa mobil.
Sayangnya mobilnya ngga dibawa saat KKN, but no problem. Ben itu sepertinya
pengamat, asik diajak curhat juga nih, tapi bukan saya sih yang ajak curhat.
Hehehe. Ben adalah aktivis gereja yang benar-benar aktif. Banyak hal yang masih
kita ngga tau dibalik diamnya Ben. Jadi penasaran nih…..
Selanjutnya ada
Ahmad Riza Wahyutama biasa dipanggil Riza. Dia satu kelas sama saya, sudah
jelas FKM dan peminatan K3. Riza itu ngeselin, tapi polos kaliiiiiii.
Ngeselinnya bikin ketawa, haduh. Terlalu polosnya jadi sering buat bahan bully.
Tapi entahlah dia sadar dibully atau ngga. Tapi sekarang ini Riza udah berani
bales bully-an orang loh :p hahaha. Wah ini orang soulmatenya Nanda banget nih.
Diantara sekian banyak orang yang menentang sikap Nanda, hanya Riza yang
mendukung. Tapi tandanya dia itu setia kawan. Sama motor CB nya aja setia
banget. Gaul loh motornya….
Sekarang masuk ke
cewe-cewe cantik Godo ya.
Pertama ada Dora Resa Ekemeviane biasa dipanggil
Dora. Dora berasal dari Fakultas Teknik Jurusan Teknik Lingkungan dan menduduki
jabatan sekretaris desa. Emang bener deh dia sebagai anak teknik itu strong
banget baik fisik maupun hati #eh hahah. Bayangin aja, satu-satunya cewe yang
mau di naik motor di depan dan boncengin orang dari Semarang-Pati dan
Pati-Semarang tanpa gentian ya cuma Dora. Applause buat Dora. Plok plok plok……
Diam diam Dora sedang on the way menjadi ukhti loh. Aamiin, disegerakan ya dor.
Dora itu perhatian walau kadang galak :p hehehe. Chef nya Godo nih, dia jago
masak loh. Suka banget sama anak kecil, heran aku juga hehe
Lalu ada Binti
Sabrina biasa dipanggil Binti kadang juga Ririn. Dia berasal dari FKM peminatan
epid. Ya you know peminatan epid isinya anak pinter-pinter semua macem Binti.
Binti itu jago banget edit Ms. Word. Heran aku juga, dulu pernah jadi tentor
kursus computer kali ya? Hehe. Dia itu peka nya luar biasa, perhatian, macem
ibu kita di posko. Rajin bangeeeeeet, cocok banget dijadiin sahabat. Semua yang
dia pikirkan selalu hal positif, puitis juga. Orang bilang dia teoritis tapi
bagiku dia punya cara pandang yang berbeda. Kapan ya aku bisa kaya dia :D
Terakhir ada Yeni
Elizabeth Simamora biasa dipanggil yeni. Cewe mungil putih cantik ini dari
Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Jurusan Perikanan prodi pemanfaatan
sumberdaya perikanan. Yeni itu kalau ketawa lepaaaaas banget. Batak abis,
soulmatenya bang Jo nih apalagi kalau mereka lagi ngomong bahasa batak berasa
dunia milik berdua, yang lain ngontrak. Hehehe. Yeni itu rajin, bersihan juga
tapi sayang penakut banget. Sering loh aku nemenin dia mandi hahaha. Teman
tidur sebalah kananku adalah Yeni. Katanya sih kita nyambung kalau curhat soalnya
berdasarkan fakta bukan teori hehe.
Bermacam-macam
karakter dan sifat mereka, itulah yang mempersatukan kita. Godo adalah
keluarga.
Oya, kita punya lagu kebanggaan loh. Cover dari lagunya Project Pop - Ingatlah hari ini.
Kawan dengarlah yang akan aku katakan
Tentang kisah kita di desa Godo
Ada Jo cowo brewok tapi melankolis
Nanda perutnya buncit
Tentang kisah kita di desa Godo
Ada Jo cowo brewok tapi melankolis
Nanda perutnya buncit
Si Maya gadis riang tapi pentium satu
Dan Riza anak motor lolalolo
Yang ini udah gendut suka marah-marah
Itu si Dora sekdes
Tapi ku tak peduli
Kau selalu di hati
Dan Riza anak motor lolalolo
Yang ini udah gendut suka marah-marah
Itu si Dora sekdes
Tapi ku tak peduli
Kau selalu di hati
Kita sangat berarti
Istimewa di hati
Selamanya rasa ini
Jika tua nanti kita tlah hidup masing-masing
Ingatlah desa Godo
Istimewa di hati
Selamanya rasa ini
Jika tua nanti kita tlah hidup masing-masing
Ingatlah desa Godo
Yeni wong batak suka main pisang-pisang
Si Binti alis tebel pipi tembem
Benino cowo putih makan pilah-pilih
Izi yang perhatian
Si Binti alis tebel pipi tembem
Benino cowo putih makan pilah-pilih
Izi yang perhatian
Culalabasukaraku
davingngangkungbastul
davingngangkungbastul
Dont you worry just be happy
Temanmu di sini
Temanmu di sini
Godo adalah teman. Godo adalah sahabat. Godo adalah cerita. Godo
adalah Kisah Kasih Nyata.
Our happiness. Our togetherness
Upacara pelepasan di Undip
Upacara penerimaan di Kabupaten Pati
Makan bersama setelah lelaki futsal di Fresh Cafe
Kunjungan DPL oleh Bu Niki
Makan bakso kuah di bakso goreng Pati
Jalan-jalan dukuh Silowire minus Dora
Makan bersama di Cafe Dona Doni Pati minus Izi
Jalan-jalan ke Waduk Gembong minus Ben
Renang bersama di Juwana Water Fantacy
Acara farewell kecamatan Winong
Selepas acara perpisahan dengan warga Godo
Foto bersama pak inggih dan mba Kartini saat mau meninggalkan posko
Upacara penerimaan di Undip
Foto bersama di Jonas Photo
Indeed, the great friends are hard to find, hard to leave and difficult to forget :)