Sabtu, 16 November 2013

KENYATAAN

Pagi yang berselimut kabut
membangunkanku dari mimpi semalam
mimpi dalam tidurku
mimpi dalam kenyataanku

Burung yang berkicau semakin kencang
menertawakan ucapanku
Semakin kencang semakin tak percaya
tak ada mimpi dalam kenyataan baginya

Burung bersiul sembari berkata
Kenyataan adalah akhir dari mimpi
aku menengadah untuk berteriak
Kenyataan adalah awal mimpi yang baru

Burung menari menggoyangkan sayapnya
seakan bertanya lagi
apa beda ucapanku dan kamu?
dia tertawa terbahak bahak

Aku menari seperti burung
Tersenyum sengit
aku berkata lirih sekali
terpaculah pada awal yang indah
bukan akhir yang buruk




Aku ingin berpuisi

Di bawah lampion yang lepas dari tangannya
Di dalam pandangan kita terhadap cahaya
Cahaya lampion yang membawa semua cita
Cita mu,cita ku,cita kita

Di antara angin dingin yang berhembus di dada
Suasana hati yang selalu sama jika kita berdua
Meski berdua di dalam keramaian
Semakin membuat aku merasa kita berjauhan

Di atas tanah yang basah
Aku memandang tangan tangan penopang lampion
Masihkah aku sama seperti dulu
Rasa yang terus menghantui memang bersisa

Di samping lilin yang menyala
Tangan tangan itu melepaskan lampion
Lampion yang perlahan pergi
Pergi menggapai mimpi

Di depan mata ini aku melihat
Huruf demi huruf tercatat
Mewakili hasrat yang bersisa
Aku ingin berpuisi