Rabu, 29 Agustus 2012

Kesekian Kali

Judul post kali ini mungkin sudah mewakili atas pertanyaan siapapun yang membaca,jikalau ada yang membaca.Kesekian kalinya tentang apa?iya kesekian kalinya,aku terbangun dengan mengucap “cuma mimpi”.Kesekian kalinya aku menghela napas di pagi hari,menahan sesak yang lama kelamaan menjadi biasa.Yah begitulah lama-lama aku terbiasa dengan semua ini yang hanya bunga tidurku,entah dari kapan mungkin dua bulan lalu atau lebih semenjak hati ini menyimpan rasa untukmu.
“kesekian kali” entah berapa banyak dan seringnya aku mengalami,hingga mengapa tak ku tuliskan saja angka yang real “kesepuluh kali” atau mungkin “keduapuluh kali”.Aku juga tak mengerti,mengapa bisa hingga kesekian kalinya diri ini memimpikanmu,tak bisa ku ingat berapa banyak malam yang tak memimpikanmu,yang ku ingat malam tadi sebelum aku menulis ini,aku pun memimpikanmu untuk kesekian kalinya.
Seharusnya aku bersyukur,hampir di setiap mimpiku ceritanya indah antara aku dan kamu meski kadang ada ‘dia’ si wanita yang kau damba itu turut serta di mimpiku.Kata temanku,”nikmati sajalah atas mimpimu tentang dia,bersyukur masih diberi mimpi yang berskenario tentang dia.”Iya mungkin kata temanku benar,aku sudah sepantasnya bersyukur atas mimpi-mimpi indah yang selalu Allah kasih untukku,tapi seindahnya mimpi itu selalu diikuti kesakitan,ya kesakitan saat aku terbangun dan berkata “cuma mimpi”.
Tak ku pungkiri,memang hampir di setiap hariku tak pernah terlewatkan untuk ‘memantau’ kamu ya meski hanya menggunakan media sosial,karena memang kita tak kenal dekat.Mungkin juga kamu mengenalku saat kau mengetahui aku menyimpan rasa.Taukah kamu?kita sangat dekat,ya aku mengenalmu dekat begitu pula dengan kamu mengenalku dekat dan itu cuma di mimpiku.Lalu apa karena aku yang selalu memantau kamu hingga kamu muncul di setiap mimpiku?entahlah,atau mungkin karena kamu selalu muncul dipikiranku?entahlah.
Aku juga tidak tau apa tujuan aku menulis post ini,mungkin hanya untuk sekedar mengeluarkan hasratku untuk belajar menulis dengan sedikit gaya bahasa yang berbeda,atau aku ingin kamu membaca ini atau hanya sedikit melegakan perasaan.Ya mungkin ada benarnya juga untuk melegakan perasaan.Rasanya aku pun tak enak jika setiap aku memimpikanmu harus menceritakan ke teman-temanku,mungkin hanya sesekali saja.Tapi aku ingin bercerita pada siapa saja,dan kalau bisa bercerita padamu bahwa aku selalu memimpikanmu dan aku bahagia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar