Kamis, 11 Juli 2013

Mesir dan Tembalang


Tembalang yang dingin,malam yang sunyi.Ditemani sebuah berita dari Mesir,sahabat kami.
Hai Mesir apa kau merasakan dinginnya Tembalang?sepertinya tidak.
Hanya Tembalang yang dapat merasakannya dan mesir pun tetap pada dirinya.
Mesir,kau tidak jauh dirinya yang sama sama tetap pada dirinya.
Tembalang pasti mengenalmu Mesir,negeri besar yang mulai diperhitungkan oleh dunia,negeri Baladan Aminan
Tapi apa kau mengenal Tembalang?aku rasa tidak.Daerah kecil dari negeri yang pernah kamu bela saat kemerdekaan.
Hai Mesir,ketangguhan atas dirimu membuat senjang diantara kamu dan Tembalang makin tak berujung.
Tembalang yang dingin lama lama pupus akan tangguhnya dirimu.
Dirimu yang panas,akan selalu panas.
Aku dingin dan kamu panas.Dua hal yang sangat berbeda.
Mesir yang selalu disanjung dengan kabar yang dimana mana takkan berimbang dengan Tembalang yang tak terlihat batang hidungnya.
Hai Mesir,ajarkan aku si Tembalang untuk sepertimu sang Mesir.
Aku yang selalu ingin menjadi dirimu,aku yang selalu ingin berdampingan denganmu,aku yang selalu bahagia mendengar kabarmu,aku yang selalu mencari jawab atas Tanya tentangmu.
Tapi aku tau,kesenjangan ini takkan berujung,Mesir tetaplah Mesir.
Tembalang takkan pernah pindah posisi di sampingmu Mesir.
Hanya dinginnya diriku ini yang bisa menemani untuk tetap menikmati kesenjangan denganmu sang idolaku.
Hanya dengan doa yang bisa menuntunku tetap bertahan dengan tangguhnya dirimu.
Aku percaya pada Tuhan,masa yang akan datang akan mempertemukan Tembalang dengan idola baru meski bukan Mesir

Tidak ada komentar:

Posting Komentar